Senin, 8 Juni 2009

“heum, tadi malem bener2 kayak dipukulin ama begitu banyak jawaban atas hampir semua pertanyaanku selama ini. bahkan ada jawaban yang aku dapat oleh kata2 ku sendiri.”

mungkin itulah kata2 yang bisa kuungkapkan pagi ini. rasanya masih shock. bukan karena acara tadi malem. tapi lebih pada sisi pribadi.

tadi malam, temen2 farmasi 2008 disuruh ngepresentasiin tugas angkatan yang dikerjakan bersama. kami membuat sebuah rak buku yang “multifungsi”, hehe..(melihat bentuknya yang besar dan bisa dipake buat hal lain..semisal nimpukin maling. wkwk). nahh… saat presentasi, kita kan ngejelasin makna dan filosofi dari hasil karya kami itu. kami memilih dzikra yang notabene punya segudang kata-kata dan cerita yang bisa bisa meyakinkan kk2 angkatan atas bahwa “here is the best what we have done!” hoho….

nah, setelah itu, mulailah sesi tanya jawab, dimulai dari “mana daftar pembagian tugasnya?”, “itu buku harapan, ada 128 harapan, atau harapan 128 org?”, “kenapa milih rak buku? trus mana bukunya? kok kosong doank?”, “budgetnya berapa nih? kan gede banget!”, “kok job desc nya ada yang ngerjain banyak, ada yang ngerjain sedikit?”, “nih ada 29 org gak ada job desc nya? pada kemana nih? trus yg internasional juga gak ada?”, “bla…bla..”

wew… akhirnya teman2 satu per satupun menjawab, heemm… wah, kalo nulis jawaban temen2 aq agak lupa. bisnya panjang sih.. wkwk… tapi jawaban mereka mantep2 deh! hehe… sampe ada yg hampir emosi gt.. n sampe nangis..(g usah disebutin orgnya yah.. coz belum izin juga buat di publish.. hoho)

suasana makin panas! tapi aq masih ngerasa dingin… coz emang itu malem dingin banget! mana gag pake jaket lagi.. heu…. yah.. tapi setelah beberapa lama, sesi tanya jawab 45 menit sesi 1 pun selesai. temen2 dah da yg dijemput n harus pulang. akhirnya… singkat cerita..(coz sempet debat, nih harus pulang, atau mau dilanjutin mpe subuh?[lebay mode:on])… akhirnya temen2 yg musti pulang ya pulang.. sisanya tetap disana sampe setengah sebelas… (tapi endingnya setengah sebelas lebih 15 menit sih)…

well, setelah temen2 ada yang pulang, suasananya udah gag panas lagi. tapi lebih akrab, sempet ketawa-ketawaan. lumayan relax, tapi ketara banget mukanya vidi kalo dia capek n stress gt. waktu diminta sebutin 2 kata yang didapet di kegiatan ini juga vidi menjawab “kesal” dan”apaa.. gt(aq lupa)”… n akhirnya, pertanyaan mendasar yang kuingat adalah…

“seberapa pantaskah angkatan kalian jadi anggota HMF?”

“puaskah kalian dengan hasil kerja kalian ini?”

“berapa nilai yang kalian berikan untuk tugas angkatan ini?”

jawaban bervariasi, sebagian besar temen2 menjawab puas n pantas dlm hal kebersamaan tapi belum dalam pengetahuan n perlu dimatangkan lagi. dengan nilai yang cukup tinggi (85~100), tapi ternyata ketua angkatan kita berfikir lain, vidi hanya memberi kita nilai 65.  so? apa yang salah? sepertinya kita harus introspeksi diri masing2, mungkin ada sesuatu yang membuat vidi kecewa terhadap kita.

akhirnya acara pun selesai dengan tepuk tangan yang meriah dari kk2 HMF, dengan pengakuan “cukup bagus”. well, yang ada dlm pikiranku saat itu, hal yang ingin diungkapkan mereka adalah,”ayo 2008! satukan angkatan kalian! jgn ada yg ditinggal, dan rangkul semua dalam satu tujuan dan visi yang jelas.. sehingga kami percaya, HMF bisa kami serahkan kepada kalian kelak jika sudah sampai waktunya..”

hoho… mungkin itulah cerita singkatnya, tapi hal pribadi yang kudapat adalah… hmm…. gag bisa kuceritain, tapi yang pasti, jawaban itu sudah ada, tapi entah kenapa tidak bisa kupahami dengan benar, aq belum bisa….

Tragedi lari keliling audit dalam 5 hitungan!!

suatu malam, di mesjid qiwammul ummah, jam 19.10.. saat kelas 1 SMA

azan isya sudah berkumandang. diriku langsung buru-buru berwudhu kayak dikejar setan. kenapa? karena kalau masbuk menghadang, hukuman akan datanag menjelang.. hehehe…

secepat kilat kupakai baju dan sarung buad solad dan meluncur segera ke mesjid… dalam hati berteriak..”cepat! tanda tangan di buku hadir mesjid n catat waktu sebelum qomat!” .. saat kaki sudah masuk ke mesjid… tiba-tiba semua sudah bangkit dari rukuknya… “jeder!!” masbuklah saya…

yahh.. dengan langkah lemah… tanda tangan dgn waktu telat beberapa menit, saya solad isya bersama teman…

jam 20.30

setelah apel malam, dikumpulkanlah nama2 yang masbuk…. dan… akhirnya … nama saya masuk! yesh!! hahai…
perlahan-lahan, sang seksi kerohanian kelas 3 maju ke depan… dan berkata dengan suara lantang dan besar..”semuanya yang masbuk tadi… saya beri hukuman mudah saja… lari keliling audit 1 putaran!”
semuanya langsung berkata dlm hati..”wahh… itu mah gampang..”

“tapi dalam 5 hitungan! yang telat push up 100 kali!!”

“waduh!!”, seketika langsung gempar! dan teriakan dimulai!

“SATUUUU!!!…..”

WUSSHHH!!… semuanya yang di barisan langsung lari sekejap mata… dengan berat hampir satu kuintal, saya lari tergopoh2 dan tersengal2…. “haaahh…haaahh…”…

“DUUUAAAA!!!”… suaranya masih terdengar meski dari ujung audit… ke ujung audit satunya lagi….

“TIGAAA!!”… WAAAHHHH…. saya masih tetap jadi urutan pertama…. dari belakang … dari barisan yang lari..

“EMPAAAATTT!!!”… hopeless…… push up.. push up.. dah…

“LIIIMAAA…!!!”… semua sudah sampai kecuali… SAYA! hahaha….

“hhaaahh.. haahh…” masih tersengal-sengal….. namun kayaknya sang shiro..(seksi kerohanian) merasa kasihan pada saya dan membubarkan barisan tanpa ada satupun yang push up…

hahai…. alhamdulillah…

kebayang deh rasanya… kalo manusia aja ngehukumnya sampe bikin tersengal-sengal karena masbuk… gimana kalo Allah yg ngehukum?? sungguh! rahmat Allah lebih luas dari murka-Nya….

ps: cerita ini sudah diedit sedemikian rupa sehingga lebih dramatis dan mengundang tawa.. hahai…

Jum’at, 5 Juni 2009

Sudah setahun berlalu, tapi ternyata masih tidak bisa kulupakan. Jiwa SMA ku masih tetap ada, dan rasanya perkuliahan belum terasa di dalam dada. tapi kini ku mulai menyadari, bahwa hidup terus menantang waktu, tidak peduli akan masa lalu, dan akan terus berjalan, meski jiwa kita masih tertinggal.

Dalam naungan mentari yang hangat pagi ini, ku ingin suaraku terdengar hingga 7 samudera. mencabik-cabik tiang kesombongan diri, bahwa aku hanya manusia biasa, yang pernah kehilangan cita-cita, dan kini sedang berusaha bangkit dari keterpurukan yang kubuat sendiri.

berawal dari misteri kehidupan, namun sarat akan makna dari tulusnya kasih sayang Tuhan. Bahwa hidup harus terus dijalani dengan penuh semangat untuk terus berkarya dan bercita-cita, karena kita hanya akan hidup, ketika kita memiliki alasan, mengapa kita harus hidup di dunia.

Menjadi Farmasis Profetik

Dalam profesi farmasi, dikenal istilah seven star pharmacist, sebuah pedoman karakter seorang farmasis dalam menjalankan profesinya, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur profesi kefarmasian. Namun kondisi praktek profesi farmasi di lapangan memperlihatkan fenomena yang berbeda. Salah satu penyebabnya mungkin dikarenakan krisis keteladanan. Tanpa menafikan bertaburannya profesi farmasi yang berdedikasi pada tugasnya, adalah sebuah kenyataan bahwa krisis keteladanan adalah salah satu krisis yang tengah menimpa. Kita sangat membutuhkan seorang figur teladan untuk diikuti.
Seorang penulis terkenal, Michael H Hart, menempatkan Nabi Muhammad pada posisi pertama dalam daftar tokoh-tokoh berpengaruh sepanjang sejarah. Maka seorang farmasis sebenarnya dapat pula mengambil pelajaran dari keteladanan nabi. Menjadi seorang farmasis profetik (prophet = nabi), farmasis yang meneladani nabi dalam menjalankan profesinya. Ketika dikaitkan dengan pedoman seven star pharmacist, maka keteladanan nabi adalah mata air keluhuran yang menyimpan pelajaran-pelajaran yang dapat digali.

1. Leader
Farmasis harus memiliki karakter seorang pemimpin.
Kepemimpinan sangat berkaitan dengan kesadaran akan arti diri, dan penetapan tujuan bersama. Bagaimana membawa kelompok yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama.
Nabi Muhammad adalah teladan. Dalam bimbingan nabi, bangsa Arab mencapai posisi yang tidak pernah dicapai sebelumnya. Tekad yang kuat dalam mencapai tujuan, dibingkai langkah-langkah strategis, membimbing ummat menuju kecemerlangan dalam mencapai tujuan. Keteguhan tekad dalam mencapai tujuan. Karakter itu yang mutlak harus dimiliki seorang pemimpin.

2. Decision Maker
Farmasis harus dapat mengambil keputusan dengan bijak, tepat dan cepat.
Pengambilan keputusan memerlukan kemampuan untuk memahami persoalan dengan utuh, menentukan keputusan di antara pilihan-pilihan, serta ketegasan setelah menetapkan keputusan. Di tengah-tengah situasi genting, dengan banyak alternatif, farmasis harus dapat mengambil keputusan dengan baik.
Nabi Muhammad memberi contoh. Keputusan beliau menyelesaikan sengketa batu Kabah membawa kepuasan bagi semua pihak. Sebuah keputusan cerdas yang membawa semangat win-win solution.

3. Communicator
Farmasis harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik harus mencakup perkataan yang jelas dan ringkas.Memberikan konsultasi, informasi dan edukasi dengan cara yang bijak. Salah satu kemampuan komunikasi yang penting adalah kemampuan mendengar. Mendengar untuk mengerti, mengerti kondisi pasien sepenuhnya.Nabi Muhammad memberi contoh. Ucapan-ucapan beliau adalah ucapan yang ringkas, tetapi tetap jelas. Beliau sering mengulangi perkataannya hingga tiga kali untuk memastikan bahwa pendengarnya benar2 memahami apa yang beliau sampaikan.

4. Teacher
Farmasis harus mendidik calon farmasis atau farmasis muda.
Pembinaan pada penerus harus terus dilakukan. Regenerasi profesi farmasi adalah sesuatu yang harus berjalan. Bagaimana membimbing dan mengarahkan calon farmasis dalam mengembangkan diri.
Nabi Muhammad merupakan teladan. Ia adalah seorang pendidik yang mampu mengelaborasi potensi-potensi para sahabat menjadi prestasi-prestasi puncak. Mengembangkan potensi generasi muda sesuai bakat dan kecenderungan masing-masing.

5. Long Life Learner
Farmasis harus senantiasa mengembangkan sikap mencari ilmu sepanjang hayat.
Mengikuti perkembangan ilmu kefarmasian. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Semangat untuk terus belajar seumur hidup.
Nabi Muhammad sangat menekankan hal ini. Beliau senantiasa menganjurkan pengikutnya untuk senantiasa giat mencari ilmu. Menyemangati bahwa orang-orang berilmu ditinggikan derajatnya. Bahwa ilmu yang bermanfaat adalah aset yang abadi.

6. Care Giver
Farmasis harus memberikan pelayanan dan perhatian kepada sesama.
Mengembangkan sikap altruis dalam menjalankan profesi. Meningkatkan Quality of Life masyarakat. Mengedepankan aspek sosial daripada aspek bisnis dalam berprofesi.
Nabi Muhammad memberi contoh. Perhatian dan kasih sayangnya begitu melimpah. Bagaimana tidak, risalah yang dibawanya adalah untuk seluruh alam, bukan cuma manusia, tapi hewan dan tumbuhan dan yang lainnya. Hari-harinya dipenuhi kerja keras meringankan beban sesama.

7. Manager
Farmasis harus memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam mengelola beragam sumber daya yang tersedia.
Bagaimana menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan potensinya. Bagaimana mengatur perencanaan pengadaan inventaris. Bagaimana mengatur skala prioritas dalam pengaturan jadwal kegiatan.
Nabi Muhammad menunjukkan teladan. Beliau menempatkan orang-orang yang tepat pada posisi yang sesuai. Dalam kesehariannya yang dipenuhi berbagai agenda, beliau masih sempat bercengkerama dengan keluarganya, seperti berlomba lari suatu ketika dengan istrinya. Ini tentu menunjukkan bahwa manajemen waktu nabi telah menempatkan semua kegiatan pada skala prioritas yang tepat sehingga semua dapat terlaksana tanpa ada yang dikorbankan.
Menjadi farmasis profetik, meneladani Nabi Muhammad dalam menerapkan pedoman seven star pharmacist. Sehingga farmasis menjadi profesi yang dapat memberi manfaat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin), membawa dunia ini ke arah yang lebih baik. Semoga.

sumber: lupa… yg pasti bukan aq yg nulis… hahaha….