Untukmu yang Memegang Gelas Terlalu Lama

Hai kamu. lama tak berjumpa. masih sibuk mengejar dunia? Hari ini tidak sesemangat biasanya. hujan badai biasanya tidak menggentarkan langkahmu mengejar gemerlap dunia. tapi kenapa hari ini berbeda? kilauan cahaya malam sudah tak semembahagiakan dulu ya? kenapa? apa karena tidak ada teman tuk membuang dan membakar semua uang itu? Nestapa mulai mengintip dari kejauhan. mungkinLanjutkan membaca “Untukmu yang Memegang Gelas Terlalu Lama”

Bagaimana Cara Mengambil Alih Diri Sendiri

Pernahkah kamu merasakan hari-hari mu seperti melelahkan dan jenuh oleh aktivitas yang itu-itu saja. terkadang emosi kita juga naik turun oleh keadaan. wajar dan sangat manusiawi bukan? untuk satu atau dua kali mungkin tidak masalah. Tapi saat kondisi itu terus menerus terjadi, maka kita tidak jauh berbeda dari robot. yang cuma melakukan apa yang SEHARUSNYALanjutkan membaca “Bagaimana Cara Mengambil Alih Diri Sendiri”

Menemukan Normal yang Baru

Jujur saya merasa ditampar dengan tulisan pak Dahlan Iskan di DI’s Way dengan judul Corona Apalagi (https://www.disway.id/r/892/covid-apalagi). Penyakit ini sudah membuat berbagai sendi kehidupan sehari-hari kita berubah 180 derajat. cukuplah para ahli sains, medis dan ekonom yang memaparkan apa saja perubahan yang sudah terjadi. Tapi kita sebagai orang-orang yang hidup di masa ini, harus bersiapLanjutkan membaca “Menemukan Normal yang Baru”

Antara Fokus dan Keinginan Belajar Hal Baru

Lagi-lagi ngomongin fokus. Ada apa sih dengan fokus? Jadi berawal dari pernyataan tidak setuju saya dengan seorang trainer di acara kampus bahwa ‘seorang yg sukses harus fokus terhadap satu bidang’. Kemudian hati saya seperti merasa terusik dan bertanya, “Bagaimana kalau fokus org tersebut adalah generalis?” Pada akhirnya trainer selalu benar. Dan saya bawa pulang pengusikLanjutkan membaca “Antara Fokus dan Keinginan Belajar Hal Baru”

Ketika lupa kalo shalat itu lebih penting

Antara lupa, gak peduli, terpaksa lupa, dan terpaksa gak peduli. Atau malah karena berfikir… “emang kenapa sih? kan bisa dijamak? gak usah dibesar-besarin deh” Naudzubillah… Sebenernya ini Saya yang membesar-besarkan masalah atau Anda yang mengecil-ngecilkan masalah besar? *tarik nafas…. atur emosi..   Maaf kalau berapi-api. tapi masalahnya sudah 2 kali kejadian seperti ini. dimana SayaLanjutkan membaca “Ketika lupa kalo shalat itu lebih penting”

Paradoks Sudah dan Tidak Merasa Cukup

Pernahkah kita merasa bingung tentang dua ungkapan ini? “Jangan pernah merasa cukup, terus lakukan yang terbaik” dengan… “Orang yang paling kaya di dunia ini adalah orang yang paling merasa cukup” Yang mana yang benar? Wallahualam. di sini saya cuma ingin share buah pemikiran yang barusan saya dapatkan. Rasanya paradoks dua ungkapan ini sudah mengganggu sayaLanjutkan membaca “Paradoks Sudah dan Tidak Merasa Cukup”